Contoh Proposal Karya Ilmiah Google

Posted on admin

KARYA TULIS ILMIAH “ PENTINGNYA KEDISIPLINAN SISWA DI SMPN 7 BOJONEGORO” DI SUSUN OLEH KELOMPOK: DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 7 BOJONEGORO Tahun ajaran 2015/2016 HALAMAN PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ K edisiplinan Siswa D i SMPN egeri 7 B ojonegoro ” ini telah disahkan dan disetujui sebagai tugas Bahasa Indonesia Semester II Tahun Pelajaran 2015 / 2016 pada: Hari: Tanggal: Oleh: Mengetahui KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 7 BOJONEGORO Drs. AHMADI, M.Pd. NIP.196031009 Guru Pembimbing Dra. SUPAWATI NIP.19612 2 005 HALAMAN PERSEMBAHAN Karya tulis ini kami susun tidak hanya untuk memenuhi Tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2015 / 2016, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban.

Untuk itu Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ KEDISIPLINAN SISWA DI SMPN 7 BOJONEGORO “ kami persembahkan untuk:. Bapak Drs. Ahmadi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 7 BOJONEGORO yang telah memberi motivasi kepada kami.

Contoh makalah karya ilmiah sederhana Share. The version of the browser you are using is no longer supported. Troubleshoot issues with Google Accounts. Contoh Karya Tulis Ilmia Tentang Internet Terhadap Para Pelajar Kumpualn contoh surat, proposal. Contoh Cover Karya Tulis Ilmiah.

Supawati, selaku pembimbing kami yang selalu membimbing kami sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Ibu khoiriyah, S.Pd, selaku wali kelas IX-F yang telah memberi dukungan kepada kami. Orang tua kami yang selalu memberikan semangat dan restunya, telah memberikan segalanya, terima kasih yang tak terhingga. Teman – teman kelas IX-F yang telah banyak membantu dan menghibur kami selama ini. MOTTO Disiplin adalah jaminan atas sukses anda. Disiplin adalah karakter yang membuat anda pantas meraih kesuksesan Saat anda dikelilingi orang tidak disiplin, tetaplah disiplin. Karena bisa jadi tindakan anda membuat satu orang sadar akan ketidak disiplinannya.

Kedisiplinan menjaga anda tetap berada di jalan yang benar, disaat godaan datang segala arah. Disiplin akan memastikan mental anda cukup kuat untuk menghadapi segala tantangan yang menghadang. Jalan yang sulit bukan untuk dihindari, tapi untuk mendisiplinkan diri dalam menghadapinya. ABSTRAK Kedisiplinan merupakan hal yang tidak asing lagi di sekitar kita karena dimana dan kapan pun kita dituntut untuk berperilaku yang disiplin dan bertanggung jawab.

Tidak hanya itu kita juga pasti sering diingatkan oleh orang tua, guru, atau teman kita sendiri. Karena disiplin akan mengantarkan kita menjadi insan yang sukses dan berguna, baik untuk orang banyak maupun diri kita sendiri. Walau demikian anak muda zaman sekarang sudah jarang yang memperdulikan apa itu kedisiplinan dan sering berbuat sesuka hati tanpa memikirkan apa yang akan terjadi setelah tindakannya tersebut. Walaupun sudah ada peringatan dari bapak/ibu guru mereka akan tetap mengulanginya lagi.

Itu semua dikarenakan kebiasaan sehari-hari anak tersebut yang sudah melekat sangat erat yang mungkin tidak dapat dihilangkan. Oleh karena itu anak harus di didik sejak dini untuk dapat menanamkan sifat disiplin, ini merupakan tugas orang tua untuk mendidik anaknya agar dapat berprilaku disiplin dan bertanggung jawab. Anak juga harus menyadari pentingnya kedisiplinan dan dapat merubah sikapnya menjadi lebih baik. Kata Kunci: Kedisiplinan KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Pentingnya Kedisplinan di SMPN 7 Bojonegoro”. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia. Karya Tulis Ilmiah ini berisi tentang pentingnya kedisplinan, nilai-nilai moral, dan etika dalam kehidupan sehari-hari serta untuk kehidupan bermasyarakat khususnya untuk para remaja yang kini telah banyak menyepelekan nilai-nilai kedisiplinan, moral, dan etika. Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini Demikian, apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini kami selaku penyusun dengan terbuka menerima kritik dan saran dari guru pembimbing, teman-teman, serta para pembaca.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Bojonegoro,Januari 2016 Penyusun DAFTAR ISI HalamanJudul. I Halaman Pengesahan.ii Halaman Persembahan.iii Motto.

V Kata Pengantar. Vi Daftar Isi. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.1 1.2. Rumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian K edisiplinan.4 2.2. U paya M eningkatkan K edisiplinan. M anfaat A danya K edisiplinan. F aktor P enyebab L unturnya K edisiplinan.

Contoh

C ara M engatasi L unturnya K edisiplinan. A kibat Y ang D itimbulkan O leh K etidak D isiplinan. III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian 9 3. T eknik P enyimpulan D ata.

T eknik A nalisa D ata.11 3. T empat D an W aktu P elaksanaan.11 3. Populasi Dan Sampel.11 3.6 Sumber Data.

IV PEMBAHASAN 4.1. Penyebaran Angket. Membuat Diagram Atau Gambar Dari Jawaban Angket 13 4.3 Menganalisis Setiap Pertanyaan.16 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian.18 V PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1 9 5.2.

20 DAFTAR PUSTAKA. 2 1 LAMPIRAN.22 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepasdari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiapsiswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah.

Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, seperti aturan tentang standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis (psychologicalmaltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A.Snock dalam bukunya ³Dangerous School´ (1999). 1.2 Rumusan masalah. Apakah pengertian kedisiplinan?. Apa manfaat adanya kedisiplinan di SMP Negeri 7 BOJONEGORO?. Apakah faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di sekolah?.

Apakah akibat yang ditimbulkan oleh ketidak disiplinan?. Bagaimana cara mengatasi lunturnya kedisiplinan?. Bagaimana upaya – upaya sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan siswa? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah: 1.Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran. Mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin siswa terhadap perkembangan prestasi dan tingkah laku dimasyarakatatau pun di sekolah. Ikut serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri siswa. Bekal bagi siswa agar lebih disiplin dan tertib ketika terjun di masyarakat.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penyusunan karya ilmiah ini adalah mengetahui seberapa besar penerapan disiplin yang dilaksanakan oleh siswa di SMP NEGERI 7 BOJONEGORO. Selain di sekolah kita juga bisa menerapkan kedisiplinan dimasyarakat baik dalam individual maupun kelompok. Dan seberapa besar upaya warga sekolah, khususnya Guru dalam usaha meningkatkannya. Karena dengan disiplin kita dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak. 1.5 HIPOTESA Pada dasarnya kedisiplinan itu sangat penting, bukan hanya bagi siswa, tetapi juga bagi seluruh masyarakat, karena kedisiplinan tidak hanya berlaku pada lingkungan saja, tetapi di lingkungan sekolah pun juga perlu diterapkan. Kedisiplinan itu sendiri sebenarnya sangat berpengaruh bagi peningkatan prestasi siswa di sekolah, karena dengan disiplin siswa bisa melatih kemandiriannya untuk meraih sukses dimasa yang akan datang. Selain itu disiplin juga membantu siswa untuk mengurangi pelanggaran tatatertib yang berlaku d isekolah.

Disiplin juga dapat membentuk kepribadian yang teratur,tertib, dan patuh peraturan. Agar tidak ada penyimpangan dan pelanggaran norma. Disiplin juga membantu orang supaya tidak ada pelanggaran hukum, tidak terjadi kematian akibat tidak disiplin lalu lintas dan tidak ada lagi aliran sesat karena tidak disiplin agama. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Makna Kedisiplinan Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar.

Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.Secara umum ada dua pengertian kata “disiplin” yaitu: 1.1.1. Pengertian umum disiplin yang pertama adalah “kontrol dengan memaksakan kepatuhan atau perilaku yang tertib”.

Jika sang guru berpikir dengan cara ini, yang dimaksudkannya adalah bahwa siswa dan siswi memerlukan seseorang untuk mengarahkan, mengendalikan, dan membatasi perilaku siswa dan siswi. Pengertian umum yang kedua adalah “ latihan yang mengkoreksi dan menguatkan”. Implikasinya disini adalah bahwa tujuannya yaitu “ disiplin diri” dimana tujuan latihannya adalah untuk memampukan seseorang untuk mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri.

Sehingga jika hal ini yang dimaksudkan oleh sang guru, maka dimaksudkan agar siswa dan siswi sebaiknya mendapatkan pengalaman yang meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan menjadikannya seseorang yang lebih dapat mengarahkan dirinya. Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa dan siswi. 1.1.3Bentuk-bentuk Kedisiplinan di Sekolah Kedisiplinan pada siswa merupakan aspek utama dan esensial pada yang diemban oleh orang tua, karena mereka bertanggung jawab secara kodrati dalam meletakkan dasar-dasarnya pada anak.

Berarti, nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupannya. Kedisiplinan siswa jelas akan mempengaruhi perilaku lainnya di lingkungan manapun baik di lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, kedisiplinan anak (siswa) mencakup: (1) Kedisiplinan di rumah dan lingkungan masyarakat, seperti ketaqwaan terhadap tuhan yang maha Esa, melakukan kegiatan secara teratur, melakukan tugas-tugas pekerjaan rumah tangga (membantu orang tua), menyiapkan dan membenahi keperluan belajarnya, mematuhi tata tertib di rumah, dan mempunyai kepedulian terhadap lingkungan; (2) Kedisiplinan di lingkungan sekolah di mana anak sedang melakukan kegiatan belajarnya. Di lingkungan sekolah kedisiplinan ini diwujudkan dalam pelaksanaan Tata Tertib Sekolah. Dalam Tata Tertib Sekolah antara lain disebutkan oleh Soemarmo (1998:67), bahwa sekolah adalah sumber disiplin dan tempat berdisiplin untuk mencapai ilmu pengetahuan yang dicita-citakan. Di dalam tata tertib tersebut diatur mengenai hak dan kewajiban siswa, larangan, dan sanksi-sanksi.

Dalam tata tertib sekolah disebutkan bahwa siswa mempunyai kewajiban: (1) harus bersikap sopan dan santun, menghormati Ibu dan Bapak Guru, pegawai dan petugas sekolah baik di sekolah maupun di luar sekolah; (2) harus bersikap sopan dan santun, menghormati sesama pelajar, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah; (3) Menggunakan atribut sekolah sekolah; (4) Hadir tepat waktu; (5) patuh kepada nasihat dan petunjuk orang tua dan guru; (6) tidak dibenarkan untuk meninggalkan kelas sekolah kecuali mendapat ijin khusus dari guru kelas danKepala Sekolah,; dan sebagainya. Kedisiplinan di lingkungan masyarakat, bisa berupa ketaatan terhadaprambu-rambu lalu lintas, kehati-hatian dalam menggunakan milik orang lain, dan kesopanan dalam bertamu. Uraian tersebut adalah suatu kejelasan bahwa kedisiplinan itu sebagai bekal bagi anak untuk mengarungi kehidupannya demi masa depan anak. Karena itu kedisiplinan pada siswa penting untuk dipersiapkan dan dibina semenjak dini.

Untuk itu diperlukan kerjasama antar orang tua dengan sekolah karena adanya faktor-faktor dalam kedisiplinan yang perlu mendapat perhatian bersama. Jenis perilaku disiplin yang menyatu dalam segala aspek kepribadian adalah taqwa, patuh, sadar, rasional, mental, teladan, berani, dan kejujuran (Lemhanas, 1997: 14). Untuk mewujudkan kedisiplinan ini, kriteria atau kualitas tersebut harus secara terus menerus didukung oleh aspirasi dari kehendak berbuat dari para pelakunya. Karena kedisiplinan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus ditumbuhkan dari perbuatan dari para pelaku, untuk itu diperlukan suatu latihan atau pelajaran tertentu agar diperoleh seseorang yang mempunyai kedisiplinan yang baik dan, sehingga dapat mengatur dan mengendalikan dirinya agar melakukan perbuatan yang secara sosial dapat diterima lingkungannya, dan menghindari apa yang dilarangnya.

Kedisiplinan seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Olah karena itu, pembentukan kedisiplinan tunduk pada proses belajar (Lemhanas, 1997: 15).

Karena itu, penting sekali kedisiplinan pada siswa senantiasa ditumbuhkembangkan demi menapaki kehidupan anak (siswa) tersebut pada masa-masa mendatang. 2.2Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Memang penting untuk dilakukan/ karena sekolah merupakan tempat bagi generasi calon pemimpin bangsa menimba ilmu pengetahuan dan berinteraksi dalam dunia keilmuan. Disadari atau tidak oleh siswa,sekolah menjadi salah satu tepat pendaraan bagi mereka untuk belajar tentang banyak hal agar kelak menjadi orang yang eksis dan sukses. Disiplin menjadi salah satu faktor yang dapat membantu seseorang meraih sukses, tidak terkecuali disiplin siswa. 2.3Manfaat Adanya Kedisiplinan di SMP Negeri 7 BOJONEGORO Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak. Atau mungkin juga dapat menguntungkan pihak- pihak lain yang berada di sekitarnya.Dengan disiplin, kita juga bisa menjadi pribadi yang lebih penyabar, sopan, santun.

Apalagi jika kita sebagi orang islam, disilplin sangat menguntungka, karena dapat memudahkan kita untuk mengikuti aturan- aturan agama. Kita juga bisa menjadi oarang yang sukses bila terbiasa hidup berdisiplin. Karena ada orang yang mengatakan, bila anda disiplin anda akan menjadi orang yang sukses dan banyak orang yang telah mencobanya. 2.4Faktor Penyebab lunturnya kedisiplinan Ada beberapa faktor yang memperngaruhi kedisiplinan.  Diri sendiri. Kita harus memiliki keinginan dan niat untuk merubah sikap malas kita menjadi lebih baik lagi dan bisa menerapkan nilai-nilai kedisiplinan.

Karena jika kita tidak memiliki keinginan tersebut, kita tidak akan bisa melakukan semua itu.  Keluarga Pihak keluarga dalam penerapan kedisiplinan juga mempunyai peran penting, karena keluarga pun berhak untuk mengawasi anak-anaknya untuk memilih pergaulan. Keluarga juga harus memantau perkembangan ank- anaknya yang sudah mulai beranjak dewasa.  Lingkungan Pergaulan di lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh terhadap anak-anak remaja.Apalagi anak-anak yang baru menginjak masa remaja. Masa- masa remaja dapat mebuat kita salah tingkah, karena kita berfikir kita sudah lebih dewasa dari sebelumnya.

Serta kita harus berusaha untuk bisa mengembangkan potensi, serta memilih pergaulan yang baik.  Teman Teman juga dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Siswa dapat menjadi anak yang baik atau menurut kepada peraturan yang telah di tetapkan dengan bantuan teman- teman yang ada di sekitarnya.

Kita sebagai siswa juga harus bisa memilih teman bergaul. Bukan berarti yang kaya dengan yang kaya dan yang miskin dengan yang miskin, namun kita harus bisa memilih teman yang nantinya bisa membawa kita ke jalan yang baik serta tidak mengajak kita melanggar tat tertib yang telah ada. 2.5 Cara Mengatasi Lunturnya Kedisiplinan Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkand dari dalam diri siswa dan siswi. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia.Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan sekolah. a) Datang ke sekolah tepat waktu. b) Rajin belajar.

c) Mentaati peraturan sekolah. d) Mengikuti uapacara dengan tertib. e) Mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu.

f) Melakukan tugas piket sesuai jadwalnya. g) Memotong rambut jika kelihatan panjang.

h) Selalu berdo’a sebelum memulai pelajaran dan masih banyak lagi. 2.6 Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Ketidak Disiplinan Adapun yang ditimbulkan oleh ketidak disiplinan adalah membuat siswa menjadi tidak lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga tidak dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, kerena tidak dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 2.1.1 PENELITIAN DESKRIPSI Penelitian deskripsi adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, penelitian telah memiliki definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerik, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian. 2.1.2 PENELITIAN KUANTITATIF Penelitialan kuanlitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian- bagian dan fenomena serta hubungan- hubungannya. Tujuan penelitian kuanlitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori, dan hepotesis yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian kuanlitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta, atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukan hubungan antar variabel. Dan ada pula sifat yang mengembangkan konsep,mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti beraspek dari pendidikan.

Contoh Proposal Ilmiah Sederhana

Istilah penelitian kuantitatif sering digunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kuantitatif. Metode yang sering digunakan adalah eksperimental, deskripsi, survei, dan menemukan korelasional.penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian kuantitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak banyak kajian literatur, pendekatan dijabarkan secara umum, dan biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis.

Karya ilmiah

3.2 Teknik Penyimpulan Data Angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh respoden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Melalui angket,hal-hal tentang responden dapat diketahui.

Misalnya,tentang keadaa atau data dirierupa pertanyaan-pertanyaan tentang respoden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirumuskan sedemikia rupa seperti pengalaman,sikap minat,kebiasaan belajar,dan lain sebagainya. Isi angket dapat dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yang objektif.

Juga perlu dijalin kerja sama antar pemberi angket dan responden melalui pengantar angket yang simpatik, sehingga responden terdorong berkerja sama dan rela mengisinya secara jujur. Pada pokoknya angket dibagi 2 yaituaran a,berdasarkan menjawab pertanyaan dan bagaimanan jawaban diberikan. 3.3 Teknik Analisa Data. a) Penyebaran angket. b) Membuat tabel dari jawaban angket. c) Membuat diagram atau gambar dari jawaban angket. d) Menganalisis setiap pertanyaan 3.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan.

a) Tempat SMP NEGERI 7 BOJONEGORO dan PERPUSTAKAAN UMUM. b) Waktu 28 Januari – 17 Februari 2015 3.5 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi: Siswa SMPN 7 BOJONEGORO 3.2.2 Sampel: Siswa kelas 7 dan 8 SMPN 7 BOJONEGORO 3.6 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang diperoleh dari hasil angket/lembar pengisian soal dan media Internet. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penyebaran Angket Angket adalah suatu daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.

Melalui angket, hal-hal tentang diri responden dapat diketahui. Misalnya, tentang keadaan atau data dirinya seperti pengalaman, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan lain sebagainya.

Isi angket dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tentang responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yang obyektif.

Juga perlu dijalin kerja sama antara pemberi angkaet dan responden melalui pengantar angket yang simpatik, sehingga responden terdorong bekerja sama dan rela mengisinya secara jujur. Pada pokoknya angket menjadi 2 yaitu berdasarkan cara menjawab pertanyaa dan bagaiman jawban diberikan. 4.2 Membuat diagram atau gambar dari jawaban angket. Pemahaman siswa tentang disiplin, dengan hasil: dari penelitian 90% siswa memahami arti dari disiplin sememtara sisanya kurang memahaminya. Sudahkah siswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari dari hasil penelitian dan di dapat:. Pernahkah siswa terlambat masuk ke sekolah dari hasil:. Alasan siswa terlambat dari hasil:.

Pernahkah siswa bolos sekolah, hasil. Alasan jika bolos, hasil:.

Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang dinilai kurang disiplin.Hasil: 30% menjawab sering, 50% menjawab pernah, sisanya belum pernah. Pernahkah pihak sekolah mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan disiplin, Hasil: berarti pihak sekolah selalu mengingatkansiswa tentang pentingnya kedisiplinan. Bagaimana cara sekolah mengingatkan siswa pada kedisiplinan, Hasil: adanya hasil yang hampir seragam, yaitu sekolah mengingatkan siswadengan pemberian amanat Pembina upacara pada saat upacara dan pelaksanaan penyuluhan langsung, serta penerapan peraturan yang langsung ditindak lanjutioleh kesiswaan. 4.3 Menganalisis setiap pertanyaan. Pemahaman siswa tentang disiplin.

Hasil: dari penelitian 90% siswa memahami arti dari disiplin sememtara sisanya kurang memahaminya. Sudahkah siswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari dari hasil penelitian di dapat:. Sudah menerapkannya 60%.

Proposal

Sedikit/ kadang-kadang 30%. Belum 10%. Pernahkah siswa terlambat masuk ke sekolah dari hasil:.

(75%) pernah terlambat datang ke sekolah. (25%) tidak pernah terlambat datang ke sekolah. Alasan siswa terlambat dari hasil:. (40%) jarak yang jauh antara rumah dan sekolah. (40%) bangun. (20%) sengaja.

Pernahkah siswa bolos sekolah dari hasil:. (90%) responden menjawab ya,. (10%) sisanya tidak. Alasan jika bolos dari sekolah hasil:. (30%) menjawab karena iseng,. (40%) menghindari salah satu mata pelajaran. (30%) sisanya menjawab hanya mengikuti ajakan teman.

Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang dinilaikurang disiplin.Hasil:. (30%) menjawab sering.

(50%) menjawab pernah / jarang. (20%) belum pernah. Pernahkah pihak sekolah mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan disiplin, Hasil:. (100%) semua siswa menjawab pernah,berarti pihak sekolah selalu mengingatkan siswa tentang pentingnya kedisiplinan. Bagaimana cara sekolah mengingatkan siswa pada kedisiplinan, Hasil: adanya hasil yang hampir seragam, yaitu sekolah mengingatkan siswa dengan pemberian amanat Pembina upacara pada saat upacara dan pelaksanaan penyuluhan langsung, serta penerapan peraturan yang langsung ditindak lanjutioleh kesiswaan.